KOTA MALANG - Keliling kawasan wisata Kayutangan Heritage kini bisa dilakukan secara virtual. Hal ini digagas oleh Dr.Eng. Ir. Herry Santosa, S.T., M.T., IPM., Dosen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB).
Gagasan pria yang juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan FTUB ini berbentuk aplikasi yang ia kembangkan dengan bekerjasama dengan FXMedia, salah satu perusahaan AR/VR terkuat yang berada di Singapura dan memiliki cabang di Indonesia serta China.
Aplikasi Metaverse atau dunia virtual untuk menunjang pariwisata di Kota Malang ini dinamai Metantara, Metaverse Urban Historic Area. Pengguna aplikasi Metantara ini dapat melihat kawasan Kayutangan Heritage secara 3D menyerupai dunia nyata.
Aplikasi ini diperkenalkan kepada khalayak ramai pada Forum Group Discussion (FGD) Kolaborasi Pentahelix, Pengembangan METANTARA sebagai Prototype Metaverse-Platform Kawasan Kota Bersejarah dalam Menunjang Pembangunan Industri Pariwisata Ekonomi Digital Berbasis Immersive Media Project Based.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Rabu, 30 November 2022 di Auditorium Prof. Ir. Suryono, lt.2 Gedung FTUB.
Dibuka oleh Plh. Dekan FTUB, Dr.Eng. Ir. Indradi Wijatmiko, ST., M.Eng (Prac)., kegitan ini juga dihadiri oleh Asisten II SekDa Pemerintah Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusuma Dewi, M.T., IPU., Mark Wong selaku CEO FX Media Singapore, dan berbagai pihak terkait.
“Ke depan kami harap aplikasi ini mampu dimanfaatkan untuk virtual tourism. Jadi kami juga bekerjasama dengan pemerintah untuk mengawal pengelolaan aplikasi ini, ” kata Herry Santosa pada laporannya.
Ia berharap, aplikasi ini bisa segera digunakan oleh masyarakat umum sembari menjaring masukan atau komitmen dari seluruh masyarakat yang ada di koridor Kayutangan.
“Hari ini kami nyatakan sebagai soft launching, sehingga kita harapkan bisa langsung dipergunakan oleh masyarakat. Targetnya tahun 2023 bisa launching, ” katanya.
Kerjasama dengan Pemerintah Kota Malang juga akan terus ia lakukan guna menyiapkan regulasi dan penerapannya untuk masyarakat. Terutama untuk kepentingan e-commerce dalam dunia usaha, seperti UMKM dan lainnya.
Herry melanjutkan, untuk transakasi virtual pada aplkasi ini tentunya perlu pula ada kerja sama dengan perbankan. Hal ini berguna untuk meningkatkan potensi perekonomian, terutama pelaku UMKM di Kayutangan Heritage.
“Itu sangat penting dalam pengembangan e-commerce yang akan mewujudkan virtual transaksi dalam metaverse Kayutangan, ” pungkasnya.
Baca juga:
Kunjungan Konjen Australia ke RSUB
|
Pada kesempatan ini juga ditandatangani Mou antara FTUB dengan FXMedia untuk keberlanjutan kerja sama ke depan. Usai acara para peserta juga berkesempatan menjelajah dunia Kayutangan metaverse. (HumasFT)